Soal Impor Beras, Buwas: Gudang Bulog Sudah Penuh, Beras Impor Mau Ditaruh di Mana?
By Admin
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso
nusakini.com - Jakarta - Terkait dengan terbitnya Surat Persetujuan Impor (SPI) yang sudah diterbitkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih terus menjadi perdebatan. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) tetap menegaskan tidak akan mengimpor beras. Menurutnya izin dari Kemendag bukan berarti Bulog harus melaksanakan impor beras.
"Nanti ditaruh di mana? Gudang saya sudah penuh. Yang penting kan stok masih ada dan harga stabil terjamin, ya sudah," kata Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
"Bisa saja kalau toh barang sudah ada, ya disimpan di sana, titip, baru dikirim dari sana kalau butuh. Kalau itu sudah terjadi (impor). Ini belum direalisasi," lanjutnya.
Menurut Buwas, saat ini impor tahap dua yang izinnya baru diterbitkan Kemendag masih belum terealisasi. Apalagi penyerapan Bulog setiap hari selalu banyak, rata-rata 11.000-15.000 ton.
Buwas mengklaim posisi stok beras Bulog saat ini mencapai 1,48 juta ton.
"Kalau saya bilang, sudah ada perintah untuk impor, tapi saya belum perlu, ya tidak dipakai. Buat apa? Itu kan boleh dilaksanakan, boleh tidak. Wewenang Bulog kan kami yang baca. Yang penting ketersediaan stok dan stabil harga. Kalau impor juga kan bikin petani resah," katanya.
Lebih lanjut ditanya bagaimana persiapan operasi pasar menjelang lebaran, Buwas mengatakan pihaknya akan mendistribusikan beras ke titik-titik yang bergejolak untuk stabilisasi harga. Dia mengakui ada beberapa wilayah yang rentan dan beberapa wilayah yang menahan stok. Dia mengaku tidak akan terus melakukan banyak operasi pasar, tapi melakukan langkah efektif untuk menurunkan harga.
"Saya tidak mau terus banyak operasi, kita sekarang efektivitas, kita lihat harga paling tinggi di daerah mana, baru kita turun. Jadi semuanya. Gak efektif dong, nanti beras kita disedot sama pihak ketiga," ujarnya. (b/ma)